MULUWORK AMBAW: WANITA ETHIOPIA YANG MENGKLAIM TIDAK MAKAN ATAU MINUM SELAMA 16 TAHUN

Muluwork Ambaw: Wanita yang Mengaku Tidak Makan Selama 16 Tahun

Muluwork Ambaw, seorang wanita berusia 26 tahun dari Ethiopia, telah menjadi sorotan media karena mengklaim tidak makan atau minum selama 16 tahun. Menurut Muluwork, sejak usia 10 tahun, dia kehilangan nafsu makannya secara tiba-tiba setelah makan hidangan tradisional Ethiopia, stew lentil dengan injera. Sejak saat itu, dia tidak merasa lapar atau haus dan tidak pernah mengonsumsi makanan atau minuman lagi.

Meskipun klaimnya terdengar tidak masuk akal, beberapa tes medis telah dilakukan untuk memeriksa kondisi tubuhnya. Dokter di Ethiopia, Dubai, dan Qatar telah mengujinya, namun tidak menemukan bukti adanya makanan di dalam saluran pencernaannya. Bahkan, selama tiga tahun pengujian, tidak ditemukan tanda-tanda makanan, air, atau limbah dalam sistem pencernaannya.

Muluwork juga menyatakan bahwa selama 16 tahun ini, dia tidak pernah menggunakan toilet kecuali untuk mandi. Ketika dia hamil, dokter memberikan infus glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi tubuhnya, dan dia tidak dapat menyusui bayinya karena tidak menghasilkan ASI. Bayinya pun diberi susu formula sejak lahir.

Kasus Muluwork menarik perhatian YouTuber Drew Binsky, yang mengunjungi Ethiopia untuk bertemu langsung dengannya dan mendokumentasikan ceritanya. Video tersebut menarik perhatian banyak orang dan mempertegas klaimnya bahwa dia tidak makan atau minum selama bertahun-tahun. Muluwork percaya bahwa kondisinya adalah pekerjaan Tuhan dan dia menerimanya dengan rasa syukur.

Meski banyak yang meragukan klaimnya, penduduk desa dan keluarga Muluwork mendukung cerita tersebut dan mengonfirmasi bahwa dia memang tidak makan atau minum selama 16 tahun. Muluwork menjalani hidupnya dengan normal, tetap aktif, dan bahkan memasak untuk keluarganya meskipun dirinya sendiri tidak makan.

Kasus Muluwork Ambaw tetap menjadi misteri medis yang belum terpecahkan dan menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia, baik yang percaya maupun skeptis terhadap klaimnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *