Sejarah Penemuan Simbol “Sama Dengan” (=)
Simbol “sama dengan” (=) adalah salah satu simbol paling fundamental dalam matematika dan ilmu pengetahuan. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan bahwa dua ekspresi memiliki nilai yang sama. Namun, tahukah Anda siapa yang pertama kali menemukan dan menggunakan simbol ini? Mari kita telusuri sejarah penemuan simbol “=”.
Pengenalan Simbol “=”
Simbol “=” pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan dan dokter asal Wales bernama Robert Recorde. Recorde lahir sekitar tahun 1512 dan mendapatkan pendidikan di Universitas Oxford serta Universitas Cambridge. Selain dikenal sebagai dokter, Recorde juga dikenal sebagai seorang pengajar dan penulis matematika.
Latar Belakang Penemuan
Pada abad ke-16, matematika sedang mengalami perkembangan pesat, tetapi belum memiliki notasi yang standar untuk banyak operasi dan konsep. Para matematikawan seringkali menggunakan kalimat panjang untuk menjelaskan hubungan antara angka atau variabel. Robert Recorde merasa bahwa ini tidak efisien dan bisa disederhanakan.
Pengenalan Simbol “=” dalam Karya Recorde
Pada tahun 1557, Robert Recorde memperkenalkan simbol “=” dalam bukunya yang berjudul “The Whetstone of Witte”. Dalam buku ini, Recorde menyajikan simbol “=” untuk pertama kalinya di dunia. Ia menulis:
> “I will sette as I doe often in woorke use, a paire of paralleles, or gemowe lines of one length, thus: =, bicause noe 2. thynges, can be moare equalle.”
Pernyataan ini bisa diterjemahkan sebagai:
> “Saya akan menetapkan, seperti yang sering saya gunakan dalam pekerjaan, sepasang garis paralel, atau garis kembar dengan panjang yang sama, seperti ini: =, karena tidak ada dua hal yang bisa lebih sama.”
Alasan Pemilihan Simbol
Alasan Recorde memilih dua garis paralel yang sama panjang adalah karena dua garis tersebut secara visual dan konsep mewakili kesamaan. Ini adalah pilihan yang sederhana dan intuitif yang dapat dipahami dengan mudah oleh siapa saja.
Dampak dan Penyebaran Simbol “=”
Meskipun pengenalan simbol “=” oleh Recorde tidak langsung diadopsi secara luas, idenya akhirnya menyebar dan diterima oleh komunitas matematika Eropa. Simbol “=” menjadi bagian integral dari notasi matematika modern berkat kesederhanaan dan kejelasannya dalam menyatakan persamaan.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan simbol “=” menjadi standar dalam matematika, fisika, kimia, dan banyak disiplin ilmu lainnya. Simbol ini memungkinkan para ilmuwan dan insinyur untuk mengekspresikan konsep-konsep kompleks dengan lebih efisien dan akurat.
Penemuan simbol “=” oleh Robert Recorde adalah tonggak penting dalam sejarah matematika. Dengan memperkenalkan notasi yang sederhana namun kuat ini, Recorde tidak hanya membuat matematika lebih mudah dipahami tetapi juga membantu mendorong perkembangan lebih lanjut dalam bidang sains dan teknologi. Simbol “=” tetap menjadi salah satu simbol paling esensial yang digunakan di seluruh dunia hingga hari ini.